Sharing what you needed

Sabtu, 05 Juli 2014

MANAJEMEN BANDWIDTH

1. DASAR TEORI

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. Penerapan setting bandwidth dalam kasus ini dilakukan dalam tiga kasus,yaitu:
  • LIMITED BANDWIDTH 
  • SHARED BANDWIDTH
  • PRIORITY QUEUING (HTB)


1.1 Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh : 
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download dan 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.X.X yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
  • Single IP (192.168.x.x) 
  • Network IP (192.168.x.0/24) 
  • Beberapa IP (192.168.x.x - 192.168.x.x) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).

Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.

1.2 Metode Pembagian Bandwidth Share 
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. 
Contoh : 
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client. 
Konsep: 
  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.

1.3 Metode Priority Queuing
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh : 
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi) dan lainnya diber prioritas rendah.

2. LANGKAH PERCOBAAN dan HASIL

2.1 LIMITED BANDWIDTH

setelah melakukan settingan NAT pada mikrotik untuk menjadi RouterOS, maka dapat dilakukan settingan bandwidth pada client.

Pilih Queue >> simple Queuing >> new simple Queuing >> tab General

  • Buat nama llist pada name  ex: limitasi client 
  • Target client yang akan dibatasi bandwidthnya ex: 192.168.2.252
  • setting yang harus diperhatikan adalah mengubah nilai max.limit uoload/download ex: 128k , hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah,dan kecepatan download dapat melalui internet download maneger.



  • Nilai max.limit download diubah menjadi 512k, kecepatan download menjadi bertambah.


Untuk melihat hasil dari settingan simple queue ini bisa dilihat pada menu utama queue seperti gambar berikut:



2.2 BANDWIDTH SHARED

Fitur lainnya dapat di setting pada Router Mikrotik ini, salah satunya adalah setting bandwidth sharing. Bandwidth sharing dapat digunakan secara maksimal apabila client yang aktif berjumlah sedikit. Apabila client yang aktif banyak maka kecepatan internet menjadi lebih lambat. Namun, kelebihan dari bandwidth share ini adalah settingan yang mudah dan mengefisiensikan penggunaan bandwidth yang dipakai. Implementasi ini menggunakan 3 client yang akan disetting. berikut ini adalah settingan dan hasilnya di IDM:

  • settingan awal masih sama dengan contoh sebelumnya, masuk ke menu general.
  • setting name : client 1; target address : 192.168.2.252; max.limit  : 512k 
  • masuk menu advance dan berikan batas bandwidth pada limit at.
  • setelah selesai, lakukan hal yang sama untuk client2 dan client3.
Untuk mengetahui perbedaannya dapat dilakukan dengan beberapa kasus sebagai berikut :

KASUS 1 : CLIENT 1 AKTIF
KASUS 2 : CLIENT1 DAN CLIENT 3 AKTIF
KASUS 3 : SEMUA CLIENT AKTIF





2.3 PRIORITY QUEUING

Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
SETTING : menu general>> priority :1-8, untuk client 1 priority 1 dan client2,client3 diberi priority 8.


3. ANALISA dan KESIMPULAN

Pada limited bandwidth ini berguna untuk memberikan akses yang sesuai dengan kebutuhan client. settingan mikrotik ini juga memberikan batasan akses agar user dapat menggunakan internet sesuai batas yang diberikan dan tidak dapat memakai internet diluar hak bandwidth yang diberikan. pada percobaan diatas, client dengan IP 192.168.2.252 hanya memiliki bats download sebesar 128kbps. kemudian diubah menjadi 512kbps untuk melihat perbedaaan kecepatan downloadnya.
Pada shared bandwidth kita dapat mendefinisikan  settingan Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit. Settingan tersebut dapat dilihat pada hasil diatas. secara khusus dibahas perhitungannya sebagai berikut :

Kasus 1 
Kasus 1 menunjukkan hanya client1 saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.

Kasus  2 
Kasus 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth yaitu client1 dan client3.

Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client. 
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps.

Kasus 3 
Kasus 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.

Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Jika kita menerapkan priority bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia. 

Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

follow

Postingan Lainnya