Kamis, 17 Juli 2014
Kamis, 10 Juli 2014
Sabtu, 05 Juli 2014
MANAJEMEN BANDWIDTH
1. DASAR TEORI
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan
sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya
monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah
bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan
Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. Penerapan setting bandwidth dalam kasus ini dilakukan dalam tiga kasus,yaitu:
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue. Penerapan setting bandwidth dalam kasus ini dilakukan dalam tiga kasus,yaitu:
- LIMITED BANDWIDTH
- SHARED BANDWIDTH
- PRIORITY QUEUING (HTB)
1.1 Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah
dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth
secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan
upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download dan 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.X.X yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download dan 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.X.X yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
- Single
IP (192.168.x.x)
- Network
IP (192.168.x.0/24)
- Beberapa
IP (192.168.x.x - 192.168.x.x) dengan menekan tombol panah bawah kecil di
sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter
target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu
atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan
mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam
keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
1.2 Metode Pembagian Bandwidth Share
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti
pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk
melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat.
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
- Dalam
keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan
mendapat bandwidth minimal 128kbps.
- Jika
hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan
bandwidth hingga 512kbps.
- Jika
terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka
bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
1.3 Metode Priority Queuing
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap
client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps.
Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga
client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) =
170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue
adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi) dan lainnya diber prioritas rendah.
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi) dan lainnya diber prioritas rendah.
2. LANGKAH PERCOBAAN dan HASIL
2.1 LIMITED BANDWIDTH
setelah melakukan settingan NAT pada mikrotik untuk menjadi RouterOS, maka dapat dilakukan settingan bandwidth pada client.
Pilih Queue >> simple Queuing >> new simple Queuing >> tab General
- Buat nama llist pada name ex: limitasi client
- Target client yang akan dibatasi bandwidthnya ex: 192.168.2.252
- setting yang harus diperhatikan adalah mengubah nilai max.limit uoload/download ex: 128k , hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah,dan kecepatan download dapat melalui internet download maneger.
- Nilai max.limit download diubah menjadi 512k, kecepatan download menjadi bertambah.
Untuk melihat hasil dari settingan simple queue ini bisa dilihat pada menu utama queue seperti gambar berikut:
2.2 BANDWIDTH SHARED
Fitur lainnya dapat di setting pada Router Mikrotik ini, salah satunya adalah setting bandwidth sharing. Bandwidth sharing dapat digunakan secara maksimal apabila client yang aktif berjumlah sedikit. Apabila client yang aktif banyak maka kecepatan internet menjadi lebih lambat. Namun, kelebihan dari bandwidth share ini adalah settingan yang mudah dan mengefisiensikan penggunaan bandwidth yang dipakai. Implementasi ini menggunakan 3 client yang akan disetting. berikut ini adalah settingan dan hasilnya di IDM:
- settingan awal masih sama dengan contoh sebelumnya, masuk ke menu general.
- setting name : client 1; target address : 192.168.2.252; max.limit : 512k
- masuk menu advance dan berikan batas bandwidth pada limit at.
- setelah selesai, lakukan hal yang sama untuk client2 dan client3.
Untuk mengetahui perbedaannya dapat dilakukan dengan beberapa kasus sebagai berikut :
KASUS 1 : CLIENT 1 AKTIF
KASUS 2 : CLIENT1 DAN CLIENT 3 AKTIF
KASUS 3 : SEMUA CLIENT AKTIF
2.3 PRIORITY QUEUING
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue
adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1. Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue
adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
SETTING : menu general>> priority :1-8, untuk client 1 priority 1 dan client2,client3 diberi priority 8.
3. ANALISA dan KESIMPULAN
Pada limited bandwidth ini berguna untuk memberikan akses yang sesuai dengan kebutuhan client. settingan mikrotik ini juga memberikan batasan akses agar user dapat menggunakan internet sesuai batas yang diberikan dan tidak dapat memakai internet diluar hak bandwidth yang diberikan. pada percobaan diatas, client dengan IP 192.168.2.252 hanya memiliki bats download sebesar 128kbps. kemudian diubah menjadi 512kbps untuk melihat perbedaaan kecepatan downloadnya.
Pada shared bandwidth kita dapat mendefinisikan settingan Queue Parent. Besar bandwidth yang kita
miliki bisa diisikan pada parameter Target
Upload Max-Limit danTarget
Download Max-Limit. Settingan tersebut dapat dilihat pada hasil diatas. secara khusus dibahas perhitungannya sebagai berikut :
Kasus 1
Kasus 1 menunjukkan hanya client1 saja yg menggunakan
bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit.
Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kasus 2
Kasus 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan
bandwidth yaitu client1 dan client3.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at
semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2
=256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan
dibagi rata ke kedua Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps.
Kasus 3
Kasus 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap
client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps.
Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga
client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) =
170kbps.
Jika kita menerapkan priority bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.
Jika kita menerapkan priority bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.
Perhitungan: Client 1 mempunyai
priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas
Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka
Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps
= 256kbps.
Rabu, 02 Juli 2014
link
Snmp dan Mrtg : http://regepra.blogspot.com/2014/07/snmp-dan-mrtg.html
Blocking client : http://regepra.blogspot.com/2014/07/blocking-client-dengan-mikrotik.html
BLOCKING CLIENT DENGAN MIKROTIK
BLOCKING CLIENT BERDASARKAN IP
ADDRESS MAC ADDRESS DAN ALAMAT WEBSITE PADA
MIKROTIK ROUTER
Norman
Andika, Pasman Rizky, Reindy Gerian Pranata
Teknik Elektronika Telekomunikasi,
Politeknik Caltex Riau
I. Pendahuluan
NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):
1. Static NAT
Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP address terdaftar yang dengan jumlah yang sama.
NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari Internet untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda menggunakan address terdaftar tersebut.
2. Dynamic NAT
Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered. Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.
3. NAT Masquerading
Masquerading NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-paket yang dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-komputer yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan keamanan paling bagus dari jenis-jenis NAT sebelumnya, Karena asosiasi antara client dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi saja, setelah itu dilepas.
Keamanan NAT Kebanyakan implementasi NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis Masquerading NAT karena meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar dan memaksimalkan keamanan yang diberikan olen Network Address Translation (NAT). Akan tetapi perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT yang paling aman, Masquerading bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan tidak memberikan suatu perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko tinggi. NAT pada dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited request) dan semua usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang berarti suatu pencegahan dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang tidak di proteksi atau private Web ataupun FTP usaha serangan DoS (Denial of Services) terhadap komputer yang ada dijaringan private anda. Ataupun tidak bisa mencegah usaha-usaha lain dengan teknik yang lebih kompleks untuk melakukan kompromi jaringan.
NAT adalah solusi yang memadai jika:
- Akses ke internet dan akses ke jaringan tidak dibatasi berdasarkan user per user. Jaringan private berisi user didalam lingkungan yang tidak bisa di routed.
- Organisasi anda memerlukan address private untuk komputer-2 pada jaringan private.
Suatu server NAT memerlukan paling tidak 2 interface jaringan.
- Setiap interface memerlukan IP address, range IP address yang diberikan haruslah berada dalam subnet yang sama dengan jaringan dimana ia terhubung.
- Subnet mask juga harus sama dengan subnet mask yang diberikan pada segmen jaringan dimana dia terhubung
Suatu server NAT dapat diletakkan pada jaringan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu:
- Mengisolasi traffic jaringan pada segmen jaringan sumber, tujuan, dan segmen jaringan intermediate
- Membuat partisi subnet didalam jaringan private, melindungi data confidential.
- Pertukaran paket jaringan antara jenis segmen jaringan yang berbeda
II. Tujuan
· Mampu memahami cara kerja NAT
· Mampu melakukan instalasi dan konfigurasi NAT
· Mampu melakukan blocking pada user dengan menggunakan mikrotik router
· Mampu melakukan blocking pada user dengan menggunakan mikrotik router
KONFIGURASI NAT PADA MIKROTIK
KONFIRGURASI NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) PADA MIKROTIK ROUTER
Norman
Andika, Pasman Rizky, Reindy Gerian Pranata
Teknik Elektronika Telekomunikasi,
Politeknik Caltex Riau
I.
Pendahuluan
NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan
adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT
memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang
bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi di
jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti
suatu alamat ip dapat mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau
bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router,
NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan
yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip
public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network
sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
Ada tiga macam jenis dasar Network
Address Translation (NAT):
1. Static NAT
Network
Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar
menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan
kepada IP address terdaftar yang dengan jumlah yang sama.
NAT Static
Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP
address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP
address terdaftar. Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena
setiap komputer secara permanen diasosiasikan kepada address terdaftar
tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari Internet
untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda
menggunakan address terdaftar tersebut.
2.
Dynamic NAT
Dynamic
Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda
mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address
un-registered. Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak
terdaftar kepada salah satu IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal
ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus komputer didalam jaringan
anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer selalu berubah
secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan
utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah
terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak
lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.
3. NAT Masquerading
Masquerading
NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda
dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses
Internet secara bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa
membedakan antara paket-paket yang dihasilkan oleh atau ditujukan
komputer-komputer yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan keamanan
paling bagus dari jenis-jenis NAT sebelumnya, Karena asosiasi antara client
dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port
didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi
saja, setelah itu dilepas.
Keamanan NAT
Kebanyakan implementasi NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis
Masquerading NAT karena meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar
dan memaksimalkan keamanan yang diberikan olen Network Address Translation
(NAT). Akan tetapi perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT
yang paling aman, Masquerading bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan
tidak memberikan suatu perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko
tinggi. NAT pada dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited
request) dan semua usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang
berarti suatu pencegahan dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang
tidak di proteksi atau private Web ataupun FTP usaha serangan DoS (Denial of Services) terhadap
komputer yang ada dijaringan private anda. Ataupun tidak bisa mencegah
usaha-usaha lain dengan teknik yang
lebih kompleks untuk melakukan kompromi jaringan.
NAT adalah solusi yang memadai jika:
- Akses ke internet dan akses ke
jaringan tidak dibatasi berdasarkan user per user. Jaringan private berisi
user didalam lingkungan yang tidak bisa di routed.
- Organisasi anda memerlukan
address private untuk komputer-2 pada jaringan private.
Suatu server
NAT memerlukan paling tidak 2 interface jaringan.
- Setiap interface memerlukan IP
address, range IP address yang diberikan haruslah berada dalam subnet yang
sama dengan jaringan dimana ia terhubung.
- Subnet mask juga harus sama
dengan subnet mask yang diberikan pada segmen jaringan dimana dia
terhubung
Suatu server
NAT dapat diletakkan pada jaringan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu:
- Mengisolasi traffic jaringan
pada segmen jaringan sumber, tujuan, dan segmen jaringan intermediate
- Membuat partisi subnet didalam
jaringan private, melindungi data confidential.
- Pertukaran paket jaringan
antara jenis segmen jaringan yang berbeda
II.
Tujuan
·
Mampu memahami cara
kerja NAT
·
Mampu melakukan instalasi
dan konfigurasi NAT
III.
Langkah
– langkah Konfigurasi NAT
Untuk mengkonfigurasi
NAT dibutuhkan beberapa perangkat
berikut :
1. 1
buah mikrotik router
2. 1
buah switch
3. 1
buah PC server
4. 1
buah PC client
Pada mikrotik router terdapat 3 buah
port dengan konfigurasi sebagai berikut :
1. ETHER-1
: KE SWITCH
2. ETHER2-LAN
: SEBAGAI ROUTER BUILD UP + WINBOX PC
3. ETHER3-WAN
: TERHUBUNG KE ROUTER PCR
1. setting interface
2. setting IP-ADDRESSES
3.
Setting
IP DHCP SERVER
4. Setting IP –DHCP CLIENT
5. SETITING NAT IP-FIREWALL-NAT
ACTION
: Firewall Masquerade
IV. ANALISA
1. setting IP address
2. Ping ke gateway 192.168.2.1
3. Ping IP gateway Lab 172.16.30.36
4. Ping gateway ISP PCR 172.16.30.1 (tanpa NAT)
5. Ping gateway ISP PCR 172.16.30.1 (dengan NAT)
6. ping ke www.google.com